Sejak kapan mulai mandiri? Saya lupa kapan tepatnya saya memulai hidup mandiri, sementara sampai saat ini saya masih belajar untuk mandiri. Dimulai dari belajar makan sendiri, mengenakan baju sendiri, mengikat tali sepatu sendiri, memilih sekolah sendiri, melawan orangtua (sebenarnya gak melawan tapi lebih tepatnya ngambil keputusan sendiri, pembelaan diri yang ampuh) sampai berani menentukan baik atau buruknya untuk diri sendiri, kebahagiaan yang tiada tara ketika beli dan memakai sempak dengan uang sendiri, sebatang rokok yang dengan bangganya dibeli warung dengan jerih sendiri.
Makin kemari, kita semakin berani mengambil resiko dengan pikiran pendek. Kesombongan dan keangkuhan anak muda (sedang belajar) yang sedang mengeloranya. Siapa sih yang gak pengen mandiri? siapa sih yang mau dianggap anak kecil terus, dicekokin, ditatah, dituntun: hati anak muda yang sombong dan lengah sering kali berontak tapi bagai boneka kayu berikatkan tali "kenyamanan" yang tak harus dibeli. berontak tapi pongah. Terbang tapi terikat, berantaikan harapan orangtua, iming - iming gelar gagah anak yang budiman dan berbakti kepada orangtua.
Menjadi merdeka dan Otonom sepertinya berawal dari sebuah pemberontakan, pembangkangan, perlawanan, tentunya dicampur dengan banyak keberanian. Sebaliknya sebagai mahkluk yang tidak merdeka, beberapa memang harus rela tertawan, terkungkung dengan gerutu - gerutuan yang tidak ada hasilnya, pasrah tapi nyaman.
Pemberontakan telah dimulai, beban - beban telah terukur, kaki kaki yang kuat sudah siap, hai anak kecil.
Comments
Post a Comment