Melihat Jiwa

Aku melihat jiwa-jiwa yang ketakutan tapi seakan tidak, jiwa yang seharusnya percaya tapi tak bisa menerima, nafasnya terpongah, detak jantungnya lebih sering tak lagi harmonis.

Jika yang ingin melawan seolah  masih ada tenaga, jiwa - jiwa yang memaksa untuk nyatanya sendiri, jiwa yang berontak untuk sebuah harapan yang hampir tidak, dan bahkan sama sekali tidak.

 

Selalu melawan dalam ketidaksanggupan, menemani ketikak nyataan.
Jiwa yang sulit memberikan penerimaan, tapi hanya ingin mendapatkan.
Jiwa - jiwa yang tak nyaman untuk penolakkan, menidakkan dirinya untuk harus percaya di luar dirinya..

Dia sepi, mengiyakan dirinya jika (masih) ada harapan yang hanya dirinya yang melihatnya nyata, walau kenyataannya tidak.

Everybody want the best but don't even know where to look, they view what theirs think is the best, chase it. when it has no essence at all

— Andijk de Boer (@marimikir) October 26, 2013